Setelah NasDem Deklarasikan Anies, Disambut Peringatan Jokowi, Ada Sinyal Reshuffle Dalam Waktu Dekat

“Kalau tidak ada alasan khusus, akan teriak juga, akan heboh juga NasDem. Pak Jokowi tidak sekadar langsung reaktif gitu, dia mempelajari 3-6 bulan. Tapi alasan sebenarnya orang bakal lupa, karena euforia Anies di NasDem,” katanya.

Anies jadi Masalah di Koalisi Jokowi

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai pernyataan Jokowi soal reshuffle menandai adanya ketegangan di internal koalisi pemerintah.

“Terlebih Presiden juga tidak lama sebelum ini bertemu dengan Megawati, bagaimanapun Jokowi perlu menimbang kepentingan politik di kabinetnya,” katanya.

Menurutnya, yang menjadi persoalan bukan langkah NasDem mendeklarasikan calon presiden, melainkan sosok Anies yang dideklarasikan.

Ia berpendapat partai koalisi pemerintah seolah khawatir jika Anies ikut Pemilihan Presiden 2024. Selain berpeluang menang, Anies dianggap dapat menjadi ancaman bagi kebijakan Jokowi ke depan.
“Sekarang, karena Anies menjadi jauh lebih populer usai dideklarasikan NasDem, bukan tidak mungkin partai penyokong pemerintah dilanda kekhawatiran, dan untuk menekan manuver NasDem, bisa saja usulan reshuffle itu muncul,” katanya.

Di sisi lain, ia menilai mengganti menteri dari NasDem adalah pilihan sulit bagi Jokowi. Selain kontribusi yang cukup besar, Surya Paloh dinilai memiliki pengaruh di kabinet. Namun pilihan itu bisa saja diambil jika ada tekanan.

“Tetapi, siapa Jokowi tanpa Megawati dan PDIP. Artinya pilihan sulit itu menjadi mudah jika tekanan datang dari partainya sendiri,” ujarnya.

“Meskipun, sekali lagi reputasi Jokowi dipertaruhkan, apakah ia akan memimpin kabinet dengan penuh ambisi politik atau demi kelangsungan pembangunan,” demikian Dedi.

Komentar