Static Test Cukup Serupa, Keren! Pertamina Siapkan Bahan Bakar Baru Untuk Pesawat Jet

JurnalPatroliNews – Jakarta, – PT Pertamina Patra Niaga menjamin kesiapan infrastruktur untuk seluruh produknya. Yang terbaru adalah Bahan Bakar pengembangan Sustainable Aviation Fuel (SAF).

Meski masih dalam tahapan rangkaian uji coba, Pertamina Patra Niaga berkomitmen untuk mendukung penuh pengembangan SAF.

“Kami terus mempersiapkan sarfas dan kompetensi tim Pertamina Patra Niaga untuk menyalurkan SAF sebagai inovasi bahan bakar aviasi yang lebih baik bagi industri penerbangan,” jelas Direktur Pemasaran Pusat & Niaga, Maya Kusmaya, Kamis (3/8/2023).

Komitmen awal dukungan Pertamina Patra Niaga ini dilakukan melalui penerimaan sekitar 80 ribu liter di Soekarno Hatta Aviation Fuel Terminal & Hydrant Installation (SHAFTHI) dari Cilacap.

Target awal, SAF yang diterima ini akan digunakan untuk rangkaian tes, yang terakhir adalah untuk kebutuhan static test yang dilakukan pada mesin jet CFM56-7B yang biasa digunakan pada pesawat komersil di fasilitas Test Cell milik GMF Aeroasia sebesar 25 ribu liter.

Maya melanjutkan, static test SAF menunjukkan hasil yang baik, di mana tidak didapatkan perbedaan signifikan pada response engine dengan hasil tes bahan bakar aviasi Jet-A1 yang selama ini disalurkan Pertamina Patra Niaga.

“Artinya, kualitas SAF jika dilihat dari static test cukup serupa, sehingga bisa dilanjutkan ke tes selanjutnya, mulai dari Ground Test hingga Flight Test. Ini merupakan milestone terbaru pengembangan SAF mengingat pengujian sebelumnya hanya di pesawat militer, kita akan mulai bergerak untuk di pesawat komersil, dan kami siap menyediakan SAF untuk seluruh rangkaian uji,” terangnya.

Maya meneruskan bahwa penyaluran SAF ini juga sudah masuk dalam agenda dunia, di mana beberapa bandara di dunia dan maskapai telah menggunakan SAF.

“Langkah penyaluran SAF menjadi langkah Pertamina Patra Niaga menyediakan bahan bakar aviasi yang lebih baik bagi kebutuhan industri penerbangan di Indonesia. Ini juga akan menjadi langkah Pertamina grup menjalankan program transisi energi sekaligus untuk mencapai target Net Zero Emission 2060,” tukas Maya.

Komentar