Video tersebut awalnya diunggah di Tiktok sebelum disalin dan dibagikan di platform media sosial lainnya. Ini menunjukkan tentara AS dengan perlengkapan tempur lengkap bertanya kepada orang-orang Suriah apakah mereka mengenal Khalifa. “Dia perempuan,” kata salah satu orang Amerika ketika mereka bertemu dengan tatapan bingung dari penduduk setempat. “Seharusnya belajar lebih banyak bahasa Arab,” bunyi keterangan dalam video itu.
Interaksi tersebut menimbulkan tanggapan yang signifikan secara online, dengan banyak yang menuduh tentara tersebut sangat kurang profesional dan juga kurangnya kepekaan budaya. Banyak komentator mengecam adegan itu sebagai penggunaan uang pajak yang sangat buruk.
A TikTok video shows U.S. soldiers deployed to Syria asking locals if they've recently seen their favorite porn star around 😬 https://t.co/skooW15oF1 pic.twitter.com/5DM8ijucaK
— Jared Keller (@jaredbkeller) September 3, 2020
Khalifa lahir di Beirut sebelum kemudian beremigrasi ke Amerika Serikat ketika dia masih kecil. Selama karir pornonya dia menimbulkan kontroversi yang signifikan di Timur Tengah dengan tampil di film porno sambil mengenakan jilbab.
Namun, ada juga beberapa warganet yang membela para tentara, dengan alasan bahwa video itu menyenangkan dan tidak berbahaya dan tentara hanya mencoba untuk meringankan suasana dalam situasi stres.
“Menjijikkan bahwa media liberal akan mencoba memelintir ini menjadi apa pun selain apa adanya: pria muda mencoba menemukan kesamaan antara mereka dan penduduk asli,” salah satu komentator menyindir.
Komentar