Demi Kurus, Ini Alasan Ammar Zoni Pakai Sabu, Pakar Farmasi: Risikonya Bisa Sefatal Ini..!

JurnalPatroliNews – Jakarta – Ammar Zoni beberapa waktu lalu buka-bukaan mengenai alasannya kembali menggunakan narkoba. Diketahui sebelumnya pada tahun 2017 ia juga sempat tersandung kasus narkoba.

Ammar mengatakan alasan ia kembali menggunakan narkoba jenis sabu adalah untuk menurunkan berat badannya. Ia mengatakan bahwa sabu yang dikonsumsi bertujuan untuk mengurangi nafsu makannya.

“Supaya nggak nafsu makan, hanya itu saja. Salah satunya (karena gemuk), iya (pengin kurus),” ucap Ammar pada awak media dikutip dari rekan media, Kamis (25/8/2023).

Berkaitan dengan hal tersebut, apakah memang narkoba jenis sabu dapat memberikan efek penurunan berat badan? Pakar farmasi Universitas Gadjah Mada Prof Zullies Ikawati menjelaskan bahwa sabu memang memberikan efek penurunan berat badan.

“Obat sabu-sabu atau metamfetamin adalah golongan amfetamin yang merupakan stimulan sistem saraf. Jadi dia memang awalnya digunakan untuk meningkatkan stamina konsentrasi fokus supaya tidak cepat lelah,” kata Prof Zullies pada rekan media, Jumat (25/8/2023).

“Memang salah satu efeknya adalah menekan nafsu makan begitu. Sehingga memang tidak ada salah kalau itu memang bisa menurunkan berat badan karena menekan nafsu makan dan mengurangi asupan makan,” sambungnya.

Walaupun bisa memberikan efek penurunan berat badan, Prof Zullies mengatakan bahwa sabu bukanlah pilihan tepat untuk menurunkan berat badan. Bahkan sabu-sabu dapat memberikan efek berbahaya bagi tubuh.

“Tapi ada bahayanya itu ya karena amphetamin bersifat adiktif jadi cepat menimbulkan toleransi yang artinya dia akan membutuhkan dosis yang terus meningkat untuk mendapatkan efek yang sama,” ujarnya.

“Akhirnya bisa terjadi overdosis itu berbahaya sekali. Selain sabu, golongan amfetamin ekstasi juga bisa menurunkan berat badan,” pungkasnya.

Adapun menurut Prof Zullies, efek dari penggunaan sabu meliputi:

– Peningkatan denyut jantung yang lebih cepat
– Peningkatan pernapasan dan tekanan darah
– Munculnya risiko perdarahan otak
– Peningkatan suhu tubuh (hipertermia)
– Kejang-kejang hingga berakibat koma.

Komentar