Bom Mobil Membunuh Enam Orang di Suriah Utara Yang Pro-Turki

Jurnalpatrolinews – Beirut : Dua pemboman mobil di bagian terpisah dari wilayah yang dikuasai Turki di Suriah utara menewaskan enam orang pada Sabtu, termasuk anak-anak, kata pengawas perang.

Yang pertama, sebuah bom mobil di dekat pasar sayur menewaskan lima orang termasuk dua anak di kota perbatasan Ras al-Ain, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris.

Kendaraan kedua yang dilengkapi bahan peledak meledak di kota Jindires di wilayah Afrin, menewaskan satu warga sipil dan melukai sembilan lainnya termasuk dua anak, katanya.

Ledakan semacam itu biasa terjadi di wilayah Ras al-Ain dan Afrin, yang direbut pasukan Turki dan proksi Suriah mereka dari pejuang Kurdi pada 2019 dan 2018.

Pengamat mengatakan setidaknya tiga korban tewas di Ras al-Ain adalah warga sipil, tetapi identitas dua lainnya tidak segera jelas. Empat lainnya terluka.

Kementerian pertahanan Turki mengatakan dua anak tewas dan dua warga sipil cedera.

Pasukan Turki dan proksi Suriah mereka pada Oktober 2019 merebut tanah sepanjang 120 kilometer (75 mil) di dalam perbatasan Suriah dari pasukan Kurdi, berlari dari Ras al-Ain ke Tal Abyad.

Mereka telah menguasai wilayah Afrin, lebih dari 300 kilometer (180 mil) barat dari sana, pada awal 2018.

Turki menyalahkan serangan Ras al-Ain pada Unit Perlindungan Rakyat (YPG) yang dipimpin Kurdi, yang dituduh Ankara sebagai cabang Suriah dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang, yang telah melancarkan pemberontakan terhadap Turki sejak 1984.

YPG juga memainkan peran kunci dalam perjuangan yang didukung AS melawan kelompok militan ISIS di Suriah.

Serentetan pemboman semacam itu telah mengguncang bagian pro-Turki di Suriah utara selama beberapa tahun terakhir.

Pada 10 Desember, sebuah bom mobil menewaskan 16 orang termasuk dua warga sipil dan tiga personel Turki di sebuah pos pemeriksaan di Ras al-Ain.

Pada 24 November, sebuah bom mobil meledak di dekat sebuah toko roti di Afrin, menewaskan tiga orang dan melukai 16 lainnya.

Lebih dari 387.000 orang telah terbunuh dan jutaan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka sejak perang saudara Suriah dimulai pada tahun 2011 dengan penindasan brutal terhadap protes anti-pemerintah.

Komentar