Dituding Bantai Imigran, Pasukan Raja Salman Bantah Keras Tuduhan Pejabat PBB

Sementara itu, imigran dari Ethiopia mendapati diri mereka ditahan, disiksa, dan bahkan dibunuh di Arab Saudi dan Yaman selama perang. Namun dalam beberapa bulan terakhir, ada kekhawatiran yang berkembang dari badan hak asasi manusia PBB tentang pasukan Saudi yang menyerang migran yang datang dari Yaman.

Sebuah surat tertanggal 3 Oktober 2022 dari PBB kepada Saudi mengatakan para penyelidiknya menerima laporan dugaan penembakan artileri lintas batas dan tembakan senjata ringan oleh pasukan keamanan Saudi yang menyebabkan kematian hingga 430 orang dan melukai 650 migran.

“Kalau imigran tertangkap, kabarnya mereka sering disiksa dengan cara dibariskan dan ditembak di bagian samping kaki untuk melihat seberapa jauh pelurunya atau ditanya apakah lebih suka ditembak di tangan atau di kaki,” ujar lembaga tersebut.

Sekitar 750.000 warga Ethiopia tinggal di Arab Saudi, dengan sebanyak 450.000 kemungkinan memasuki kerajaan tanpa izin. Perang saudara dua tahun di wilayah Tigray utara Ethiopia membuat puluhan ribu orang mengungsi.

Komentar