Janji Dua Hal Jika Menang Pilpres, Cak Imin Prioritaskan Penanganan Polusi dan Lingkungan..!

JurnalPatroliNews – Jakarta – Ketum PKB yang juga Bacawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyampaikan akan memprioritaskan penanganan lingkungan dan polusi udara. Dia janji dua hal itu akan ditangani jika nantinya menang Pilpres 2024.

Saya prioritaskan penanganan lingkungan dan polusi udara, kalau saya terpilih prioritas utama,” kata Cak Imin di PBPMII, Jakarta Pusat, Rabu (6/9/2023).

Seperti diketahui kualitas udara di Jakarta dan sekitarnya belakangan sedang buruk. Persoalan polusi udara juga tengah menjadi sorotan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto sebelumnya mengatakan buruknya kualitas udara di Jakarta saat ini dipengaruhi musim kemarau yang sedang tinggi-tingginya. Kondisi tersebut menyebabkan udara kurang baik.

“Memang kualitas udara Jakarta sepanjang 2023 ini cukup berfluktuatif. Tadi disampaikan Pak Dirjen, salah satu faktor pencetusnya adalah kondisi musim kemarau Juli-September biasanya musim kemarau mencapai tinggi-tingginya, sehingga berakibat pada kondisi kualitas udara yang kurang baik,” kata Asep dalam jumpa pers, Jumat (11/8).

Asep menerangkan, saat ini Pemprov DKI tengah menyusun regulasi. Salah satu aturan yang sudah ada, lanjut Asep, adalah Instruksi Gubernur Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara. Nantinya Pemprov DKI juga akan menerbitkan pergub sebagai langkah pengendalian polusi Jakarta.

Sementara itu, Plt Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan menyampaikan bahwa kualitas udara cenderung naik saat musim kemarau. Dia mengatakan hal itu juga terjadi di tahun-tahun sebelumnya.

“Kecenderungannya biasanya pada saat musim kemarau kualitas udara cenderung naik dan seperti yang kita lihat sekarang. Jadi itu faktor yang mempengaruhi kondisi yang terjadi sekarang dan sudah terjadi di tahun-tahun sebelumnya. Hal lain yang perlu dicermati bahwa kondisi kualitas udaranya itu ada siklus harian pada saat malam hari, dini hari, lepas pagi cenderung lebih tinggi daripada siang hingga sore itu karena ada siklus harian,” kata Sena.

Selain itu, fenomena lain adalah soal lapisan inversi di wilayah urban saat musim kemarau. Dia mengatakan fenomena itu menyebabkan kecenderungan udara lebih dingin di lapisan bawah.

“Sehingga itu mencegah udara itu untuk naik dan terinversi itu juga penjelasan mengapa di Jakarta itu kelihatan keruhnya di bawah dibanding di atas, di mana perkotaan kita hidup bersama,” katanya.

Komentar