Universal Music Group VS TikTok, Apa Yang Terjadi?

JurnalPatroliNews – Jakarta – Diam. Itulah yang terjadi di TikTok belakangan ini. Video-video yang semula diiringi irama kini tanpa suara, seolah-olah diberi mode ‘bisu’.

Apakah Anda penasaran apa penyebabnya? Jawabannya sederhana: lagu-lagu dari beberapa penyanyi di bawah naungan Universal Music Group (UMG) tiba-tiba lenyap dari platform media sosial raksasa asal China ini.

TikTok dan UMG tampaknya belum bisa mencapai kesepakatan dalam perihal lisensi konten. Sejumlah penyanyi, termasuk Taylor Swift dan Drake, kini tidak lagi bisa menemukan karya musik mereka di TikTok.

Kesepakatan lisensi antara UMG dan TikTok yang dimiliki ByteDance telah kedaluwarsa pada pekan ini, dikutip dari CNBC International, Jumat (2/2/24).

UMG menuduh TikTok melakukan intimidasi dalam negosiasi kontrak, dengan salah satu masalah utamanya adalah perbedaan pendapat tentang tarif pembayaran penyanyi dan lagu yang diajukan oleh TikTok.

Tidak hanya itu, UMG juga menyalahkan TikTok karena membiarkan platformnya dipenuhi dengan lagu-lagu yang dibuat oleh kecerdasan buatan. Ini dianggap sebagai pukulan bagi industri musik.

Dalam tanggapannya, TikTok menyatakan bahwa UMG lebih memprioritaskan keuntungannya sendiri daripada kepentingan para pencipta lagu.

“TikTok kini mulai menghapus audio [dari label UMG],” kata juru bicara UMG.

Seperti yang kita ketahui, konten-konten yang viral di TikTok sering kali membuat lagu-lagu yang digunakan menjadi terkenal. Bahkan, lagu-lagu lama bisa kembali viral berkat TikTok.

Namun demikian, label musik meragukan apakah kompensasi yang diterima dari TikTok sudah adil bagi para pencipta lagu.

UMG menyebutkan bahwa hanya 1% dari total pendapatannya berasal dari TikTok, padahal platform tersebut memiliki basis pengguna yang besar dan menghasilkan banyak pendapatan dari iklan.

Komentar