Bukti Nyata Dukungan KBI untuk Belitung, Pemanfaatan Resi Gudang Timah Meningkat

JurnalPatroliNews – Manado – PT Kliring Berjangka Indonesia atau KBI membawa angin segar atau kabar baik bagi Belitung, khususnya tentang komoditas timah. Bicara tentang timah, Indonesia menjadi negara yang tidak boleh dianggap remeh. Provinsi Bangka Belitung dikenal merupakan penghasil timah terbesar kedua di dunia dengan cadangan sebesar 22%, di bawah China dengan cadangan 47% dari total cadangan timah dunia. Kisah Belitung dan timah turut diceritakan dalam film fenomenal Laskar Pelangi pada 2008.

Dilansir dari US Geological Survey pada Januari 2021, Indonesia khususnya Bangka Belitung merupakan negara penghasil timah terbesar kedua di dunia dengan produksi 66.000 ton timah pada 2020. Padahal angka tersebut masih jauh di bawah angka normal produksi timah karena trennya yang sedang menurun jika dilihat dari data Kementerian ESDM tentang realisasi produksi timah di Indonesia pada 2017-2021.

Kendala yang dihadapi beragam namun saling berkaitan, misalnya masalah kapal pengangkut yang tidak bisa bolak balik setiap hari, sementara produksi selalu ada. Dengan terhambatnya pengangkutan, maka akan merugi dan berdampak pada hal lain.

Disinilah peran KBI sebagai Lembaga Kliring Penjaminan dan Penyelesaian Transaksi di Perdagangan Berjangka Komoditi, Lembaga Kliring untuk Pasar Fisik Timah Murni Batangan (ekspor dan perdagangan dalakm negeri) serta sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang begitu terasa dampaknya.

Pemanfaatan Resi Gudang untuk komoditas timah mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir.

Untuk tahun 2020, jumlah RG yang diregistrasi mencapai 52, dengan volume 260.969 Kg senilai Rp 65.369.483.922. Adapun dari sisi pembiayaan mencapai Rp 26.944.681.016. Sedangkan di tahun 2021, jumlah RG yang diregistrasi mencapai 132, dengan volume 664.214 Kg senilai Rp 316.263.352.632 dan dari sisi pembiayaan mencapai Rp 206.932.171.269.

Komentar