Kumpul di Ruang Banggar DPR, Sri Mulyani, BI & Bappenas Bahas RAPBN 2024

Sementara itu, indikator dini (leading indicators) lainnya juga menunjukkan tren yang relatif kuat. Purchasing Managers Index nasional bulan April mencapai 52,7, atau berada pada zona ekspansif sejak awal tahun hingga saat ini.

Dalam menyusun KEM PPKF RAPBN 2024, Sri Mulyani mengungkapkan pemerintah telah mempertimbangkan berbagai risiko dan potensi keberlanjutan ekspansi ekonomi nasional.

Berikut kisaran indikator ekonomi makro yang akan digunakan sebagai asumsi dasar penyusunan RAPBN 2024:

  • Pertumbuhan Ekonomi 5,3% – 5,7%
  • Inflasi 1,5% – 3,5%
  • Nilai Tukar Rupiah Rp 14.700 – Rp 15.300 per dolar Amerika Serikat
  • Tingkat suku bunga SBN 10 Tahun 6,49% – 6,91%
  • Harga minyak mentah Indonesia (ICP) US$ 75 – US% 85 per barrel
  • Lifting Minyak bumi 597.000 – 652.000 per barel per hari
  • Lifting gas 999.000 – 1.054.000 barel setara minyak per hari.

Adapun pendapatan negara mencapai 11,81% sampai dengan 12,38% PDB, belanja negara di kisaran 13,97% sampai dengan 15,01% PDB, keseimbangan primer menuju positif, defisit dikendalikan di kisaran 2,16% sampai dengan 2,64% PDB serta rasio utang dijaga dalam batas manageable di kisaran 38,07% sampai dengan 38,97% PDB.

Komentar