Jokowi-Gibran Segalanya??? Atau Indonesia?!

Pertanyakan juga, bagaimana dengan fenomena Gibran? Demi menunggu bisa dan tidaknya sang putra sulung Presiden Jokowi maju dicalonkan sebagai Cawapres , konstelasi perpolitikan Indonesia jelang Pemilu 2024 menjadi begitu tanpa kepastian, ngambang, buram sulit terbaca. Sebegitu pentingkah Gibran untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik dan yang sesuai dengan amanat Pembukaan UUD’45.?! Atau yang akan didapat justru kualitas Indonesia sebagai bangsa dan negara yang mundur ke belakang? Dari negara Demokrasi berdasarkan nilai-nilai Pancasila, atau malah yang mengukuhkan nilai-nilai sistem negara kerajaan (monarki)?! Diawali dengan penguatan politik dinasti lewat kekuasaan di tangan seorang Presiden yang kekuasaannya bila dibiarkan menjadi tak terbatas dalam praktik.

Perlu juga dipertanyakan; Jokowi sebagai seorang kader partai, apa yang begini kah yang memang diarahkan oleh Megawati sebagai Ketua Umum PDIP, partai yang gigih mendukungnya di awal kisah perjalanan seorang Jokowi dari Solo hingga istana? Semoga saja pertanyaan ini mendapat jawaban yang pasti hingga mempermudah dan memperjelas untuk menarik garis politik yang berdasar pada kontradiksi pokok; di sini rakyat, di sana musuh rakyat, anda berada di mana???!

Pertanyaan semua ini seharusnya menjadi keharusan yang wajib dilontarkan oleh siapa pun yang faham dan tahu betul; apa, bagaimana, dan untuk apa sesungguhnya PDIP hadir sebagai partainya rakyat di tengah gelombang perlawanan terhadap rezim Orde Baru!

Pertanyaan ini memang tidak penting dipermasalahkan bagi para ‘kader’ karbitan, ‘kader’ penumpang, ‘kader’ oportunis, dan ‘kader’ gadungan yang hanya bertujuan menggunakan PDIP sebagai kendaraan politik untuk kepentingan politik pribadinya dalam membangun dinasti yang sejak awal telah menjadi impiannya!

‘Semoga’ saja MK mengabulkan tuntutan (berbisa) tentang batasan umur yang memungkinkan Gibran sang putra sulung Presiden Jokowi terlegitimasi oleh ‘hukum’ negara sebagai Calon Wakil Presiden pada kontestasi Pilpres 2024. Sehingga semuanya menjadi lebih jelas dan pasti!

Bila kemudian Prabowo melamar Gibran sebagai calon Wakil Presidennya, Selamat kepada Pak Prabowo. Dan kepada Ganjar rasanya harus juga saya ucapkan Selamat menuai keuntungan yang akan lebih memuluskan jalan Anda menuju Istana.

Kedengaran agak aneh, karena ketika ramai dipergunjingkan para hakim yang mulia di Mahkamah Konstitusi bakal mengabulkan tuntutan para fans mas Gibran, dalam perenungan malam saya membaca tanda-tanda alam.

Namun bila ternyata MK tidak mengabulkan, bacaan saya berarti semesta masih melindungi Indonesia. Untuk tetap hidup dalam kedamaian dan pencerahan sinar ilahiah yang menerangi hati, jiwa, dan pikiran Indonesia sebagai bangsa berbudaya yang berpandangan hidup Pancasila.

Kita tunggu saja penentuan pilihan dan jawaban dua pertanyaan yang tiba-tiba menjadi penting dan pokok ini; Jokowi-Gibran segalanya, atau Indonesia segalanya, seharusnya, dan wajib selalu yang utama menjadi tujuan hidup berbangsa dan bernegara..!!!

Komentar