PSI dan Dugaan Adanya “Invisible-Hand” Yang Cawe-cawe Untuk Meloloskannya ke Senayan

Ini pemilu kedua yag diikuti PSI. Pada pemilu perdana pada 2019 PSI dipercayakan 1,89%. Ini prestasi luar biasa, mengingat partai muda dengan jumlah caleg yang sangat terbatas pada saat itu. Tapi toh PSI mampu meloloskan sekitar 70-an calegnya menjadi aleg di DPRD.

Sementara ini dilaporkan jumlah caleg DPRD sudah diprediksi meningkat ratusan persen. Di Pemilu 2024 kepercayaan publik makin besar buat PSI. Suatu kepercayaan yang mesti dipertangungjawabkan dengan kerja politik yang konsisten dalam: Anti-Korupsi dan Anti-Intoleransi, sesuai kode genetik PSI itu sendiri. Transparansi dalam pengelolaan anggaran dan merawat pluralisme.

Sementara itu dalam keterangan persnya, Grace Natalie yang Wakil Ketua Dewan Pembina PSI heran mengapa hanya PSI yang disorot. Lantaran anomali dari quick-count ini juga terjadi pada parpol lain dalam pemilu 2024 ini.

Contohnya quick-count lembaga survei Indikator Indonesia atas PKB yang hasilnya 10,65% tapi di rekapitulasi KPU mencapai 11,56%. Artinya ada penambahan 0,91%. Lalu Partai Gelora yang berdasarkan quick count 0,88%, ternyata di rekapitulasi KPU 1,44%. Artinya ada selisih 0,55%.

Sedangkan hasil hitung cepat Indikator untuk PSI ada di angka 2,66%, dan direkapitulasi KPU ternyata ada di kisaran 3,13%. Ada selisih 0,47%. Sebetulnya selisih PSI ini lebih kecil dibanding PKB dan Gelora.

Maka Grace pun bertanya, “Kenapa yang disorot hanya PSI? Bukankah kenaikan dan juga penurunan terjadi di partai-partai lain? Dan itu wajar karena penghitungan suara masih berlangsung.” Ia meminta semua pihak bersikap adil dan proporsional. “Kita tunggu saja hasil perhitungan akhir KPU. Jangan menggiring opini yang menyesatkan publik.”

Saat ini masih lebih dari 70 juta suara belum dihitung dan sebagian besar berada di basis-basis pendukung Jokowi. Di mana PSI mempunyai potensi dukungan yang kuat. Seperti kampanyenya “PSI Partai Jokowi”.

Kita doakan saja agar PSI bisa lolos ke Senayan, supaya bisa merealisasikan programnya: Bersih-bersih DPR!

Komentar